[Seputar Ibadah Puasa]
✿ Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan.
1. Dalil :
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa
Nabi bersabda :
"Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.' Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi."
"Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.' Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi."
2. Bagaimana ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah?
Perlu diketahui, bahwa
ber-taqarrub kepada Allah tidak dapat dicapai dengan meninggalkan syahwat ini
-yang selain dalam keadaan berpuasa adalah mubah- kecuali setelah ber-taqarrub
kepada-Nya dengan meninggalkan apa yang diharamkan Allah dalam segala hal,
seperti : dusta, kezhaliman dan pelanggaran terhadap orang lain dalam masalah
darah, harta dan kehormatannya. Untuk itu, Nabi bersabda : "Barangsiapa
tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan
puasanya dari makan dan minum." (HR. Al-Bukhari).
Inti pernyataan ini, bahwa tidak
sempurna ber-taqarrub kepada Allah Ta'ala dengan meninggalkan hal-hal yang
mubah kecuali setelah ber-taqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan hal-hal yang
haram. Dengan demikian, orang yang melakukan hal-hal yang haram kemudian
ber-taqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah, ibaratnya
orang yang meninggalkan hal-hal yang wajib dan ber-taqarrub dengan hal-hal yang
sunat.
Jika seseorang dengan makan dan minum
berniat agar kuat badannya dalam shalat malam dan puasa maka ia mendapat pahala
karenanya. Juga jika dengan tidurnya pada malam dan siang hari berniat agar
kuat beramal (bekerja) maka tidurnya itu merupakan ibadah. Jadi orang yang
berpuasa senantiasa dalam keadaan ibadah pada siang dan malam harinya.
Dikabulkan do'anya ketika berpuasa dan berbuka. Pada siang harinya ia adalah
orang yang berpuasa dan sabar, sedang pada malam harinya ia adalah orang yang
memberi makan dan bersyukur.
3. Syarat mendapat
pahala puasa :
Di antara syaratnya, agar berbuka
puasa dengan yang halal. Jika berbuka puasa dengan yang haram maka ia termasuk
orang yang menahan diri dari yang dihalalkan Allah dan memakan apa yang
diharamkan Allah, dan tidak dikabulkan do'anya.
Orang berpuasa yang
berjihad :
Perlu diketahui bahwa orang mukmin pada bulan Ramadhan melakukan dua jihad, yaitu :
a) Jihad untuk dirinya pada siang hari dengan puasa.
b) Jihad pada malam hari dengan shalat malam.
Barangsiapa yang memadukan kedua jihad ini, memenuhi segala hak-haknya dan bersabar terhadapnya, niscaya diberikan kepadanya pahala yang tak terhitung.
Perlu diketahui bahwa orang mukmin pada bulan Ramadhan melakukan dua jihad, yaitu :
a) Jihad untuk dirinya pada siang hari dengan puasa.
b) Jihad pada malam hari dengan shalat malam.
Barangsiapa yang memadukan kedua jihad ini, memenuhi segala hak-haknya dan bersabar terhadapnya, niscaya diberikan kepadanya pahala yang tak terhitung.
※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau
harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)